HASIL
DISKUSI
1. Apakah
sinonim antara dua kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
Jawab: ya,
karena sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi
maknanya/pengertiannya sama atau mirip. Contohnya: buruk-jelek dan senang-bahagia.
2. Jelaskan
letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata, frasa, dan
kalimat?
Jawab: pada
tataran morfem (terikat) barangkali tidak ada, pada kata: , sedih-senang, pada
frasa: pengemis itu-dermawan itu.
3. Mengapa
penggunaan oposisi lebih tepat pada penggunaan istilah antonim?
Jawab: karena
oposisi, yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran yang
mencakup dua anggota. Contohnya: kaya-miskin dan cantik-buruk.
4. Jelaskan
secara singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki, dan oposisi majemuk!
Jawab: oposisi
majemuk adalah oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua
kata, oposisi hubungan adalah oposisi antara dua kata yang mengandung hubungan
kebalikan. Contohnya: suami-istri. Sedangkan oposisi hirarki adalah oposisi
yang terjadi karena setiap istilah menduduki derajat yang berlainan. Contohnya:
meter-kilometer.
5. Jelaskan
maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda,
tetapi sukar diterapkan pada kata kerja dan kata sifat?
Jawab: hiponim
adalah makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang memiliki makna
khusus dan makna umum hanya pada kata benda, sementara kata kerja dan kata
sifat sukar untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya. Contohnya: hiponimi:
jenis-jenis bunga, seperti bunga mawar, bunga melati dsb, sedangkan
hiperniminya adalah bunga.
6. Jelaskan
bagaimana membedakan bentuk-bentuk polisemi dengan homonimi?
Jawab: homonim
bukanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata/lebih ynag kebetulan bentuknya
sama. Homonimi tidak berasal dari sebuah kata, maka maknanya juga berbeda.
Polisemi adalah sebuah kata yang memiliki makna lebi dari satu. Masalah dari
polisemi adalah berkenaan dengan cara kita bisa membedakan bentuk-bentuknya.
7. Mengapa
perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar?
Jawab: frase
atau kalimat terjadi sebagai akibat penafsiran struktur kata yang berbeda.
Penafsiran ganda gramatikal itu dibantu oleh intonasi.
8. Jelaskan
redudansi dalam bentuk kalimat dan apasaja yang digunakan?
Jawaban: redudansi
diartikan dengan kata yang berlebih-lebihan atau kata yang tidak diperlukan. Redudansi dari segi semantik jika
dilihat dari segi bentuk berbeda, maka maknanya juga akan berbeda.
TAFSIR SURAT ALFATIHAH AYAT KE 6
Ihdinaa Syiratal Mustaqim
Artinya
: tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
Analisis :
Imam
Abu Ja’far bin Juraih rahimahulla berkata,
“Para ahli tafsir telah sepakat seluruhnya bahwa Syiratal Mustaqim adalah jalan yang jelas tidak ada penyimpangan di
dalamnya” (Tafsir Al Qur’an Al’ Azim).
Syaikh Shalih Fauzan haidzahullah menjelaskan, “yang dimaksud
dengan syirat (jalan) di sini adalah
Islam, Al Qur,an, dan Rasul shallallahu
,alaihi wa sallam. Ketiganya dinamakan dengan “jalan” karena mengantarkan
kepada Allah Ta,ala. Sedangkan al mustaqim maknanya jalan yang tidak
bengkok, lurus, dan jelas yang tidak akan tersesat orang yang melaluinya” (Duruus min Al Qur,an 54)
Para ulama ahli tafsir menyebutkan
rahimahullah menyebutkan jalan yang lurus (ash-Syiratal
Mustaqim) di dalam ayat ini kepada 4 pendapat yang saling menguatkan:
1. Jalan
yang lurus adalah perkara yang haq.
2. Jalan
yang lurus adalah Al-Islam.
4. Jalan
yang lurus adalah jalan Rasulullah
Shalallahu’alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar