1.
Latar
belakang
Bahasa
indonesia dalam masa perkembangannya memiliki sifat bahasa yang hidup, yang
dipakai oleh anggota masyarakat. Pemakaian bahasa itu sendiri beragam, keanekaragaman
itu telah menumbuhkan variasi. Variasai bahasa indonesia ini dapat dibedakan
menurut pemakaiannya dan menurut pemakainya.
Setiap
bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata
bentuk,tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Akan tetapi, karena berbagai
faktor yang terdapat di dalam masyarakat pemakai bahasa itu, seperti usia,
pendidikan, agama, bidang kegiatan, dan profesi, dan latar belakang budaya
daerah, kama bahasa itu menjadi tidak seragam benar. Bahasa itu menjadi
beragam. Mungkin tata bunyinya menjadi tidak persis sama, mungkin tata bentuk
dan tata katanya, dan mungkin juga tata kalimatnya.
Salah
satu bentuk yang menjadi perhatian dalam penulisan ini adalah ragam jurnalistik
yaitu suatu bentuk variasi bahasa denga berbagai media penyampaian komunikasi
sebagai perwujudannya, seperti surat kabar, tabloid, atau majalah. Menurut
Suhandang ( 2010: 21) bahwa “ jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan
harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya
kepada masyarakat”.
Bahasa
jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa lainnya. Sehingga bahasa jurnalistik
mudah dipahami oleh masyarakat, menurut Sarwoko ( 2007: 2) “ Bahasa jurnalistik
mempunyai sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, jelas dan menarik”.
Fungsi
bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau atau
berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Untuk berkomunikasi
sebenarnya dapat juga digunakan cara lain, misalnya isyarat lambang-lambang
gamabar atau kode-kode tertentu lainya.
Akan tetapi, dengan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih
sempurna.
Pada
umumnya kita tertarik membaca media ragam jurnalistik karena perhatian kita
terlebih dahulu tertuju pada judul-judul beritanya. Judul suatu berita dapat
mempengaruhi pembaca untuk lebih mengetahui apa yang akan diuraikan dalam
pemberitaan tersebut. Terkadang dari infomasi yang terkandung dari informasi
yang terkandung dalam suatu judul berita pembaca sudah mengerti apa yang diberitakan.
Judul
dari suatu berita memegang peran penting dalam penyampaian informasi melalui
media tulis. Judul-judul yang disajikan harus mampu menarik perhatian pembaca
untuk lebih lanjut membaca apa yang dituliskan, apabila pembaca tidak membaca
judul berita yang dituliskan maka informasi tidak akan tersampaikan. Apabila
hal ini terjadi maka fungsi utama bahasa
sebagai sarana komunikasi tidak akan terlaksana.
Kemajuan
suatu bangsa dan negara dapat diukir dari maju atau tidaknya komunikasi tulis
bangsa tersebut. Maju dan tidaknya komunikasi tulis dapat dilihat dan diukur
dari kualitas dan kuntitas hasil percetakan yang terdapat di negara tersebut.
Menurut Tinambunan(1990:11)
Secara luas dapat
dikatakan bahwa “ komunikasi” adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau
binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain. Seperti
hewan-hewan lainnya maka manusia berkomunikasi melalui gerak-gerik refleks yang
sederhana dan bunyi-bunyi yang tidak berupa bahasa. Akan tetapi manusia sajalah
yang telah mengembangkan bahasa.
Agar
tugas tersebut berhasil, pemakaian bahasa oleh penulis judul berita diusahakan
menggunakan unsur-unsur bahasa secara terkesan agar pembaca tertarik tarhadap informasi
yang terkandung di dalamnya. Penulis berita menetukan suatu judul berita tentu melakukan pemilihan
unsur-unsur kebahasaan atau satuan gramatikal ( kata, frase, klausa,kalimat).
Fonem
tentang penelitian ini, dalam penulisan judul
berita jurnalis kurang mengetahui tentang satuan gramatikal seperti
kata, frase, klausa dan kalimat, dan kurang memahami tentang susunan satuan
gramatikal seperti kata, frase, klausa, dan kalimat, selama ini jurnalis hanya
mengetahui tentang syarat penulisan judul berita, berdasarkan penomena tersebut
penulis tertarik untuk meneliti judul berita, guna untuk mnegetahui satuan
gramatikal frase apa saja yang terdapat dalam judul berita.
Peneliti
memilih koran Riau Pos sebagai bahan penelitian disebabkan oleh Riau Pos
merupakan salah satu koran yang ada di Riau yang isi beritanya bisa dikatakan
cukup perpresentative dan memiliki jumlah pembaca yang cukup banyak
dengan oplah 75.000 eksemplar, Riau Pos dibaca lebih kurang 1 juta orang
perhari ( sumber: Riau Pos). Berita yang
paling banyak diterbitkan dibagian teras utama berita yaitu berita hukum atau
kriminal, yang paling sedikit diberitakan yaitu berita bisnis.
Sepengetahuan
penulis, penelitian tentang analisis Satuan Gramatikal Judul Berita Koran Riau Pos sudah ada yang meneliti
sebelumnya yaitu Nurhana mahasiswa Universitas Islam Riau pada tahun 2007
dengan judul Analisis Satuan Gramatikal Judul Berita Riau Pos Edisi 1-28
Februari 2007, masalahnya yakni satuan gramatikal aspek frase dan klausa yang
terdapa didalam judul berita. Teori yang digunaka Ramlan(2001), metode yang
digunakan metode deskrpitif. Hasil dari penelitiannya menyimpulkan bahwa satuan
gramatikal yang digunakan dalam pembentukan judul berita, frase yang digunakan
dalam pembentukan judul berita adalah frase endosentrik artibutif,yang berjenis
frase verba dan nominal. Klausa yang dipergunakan dalam pembentukan judul
berita adalah klausa verba, klausa nominal, dan klausa negatif, klausa yang
dipergunakan terdiri dari klausa jenis verba aktif, verba pasif, verba
ajektifa, dan verba intransitif.
Penlitan relevan
selanjutnya yaitu penelitian mahasiswa Desi Liswarni Universitas Islam Riau
pada tahun 2009 dengan judul Penggunaan Piranti Kohesi Gramatikal Rubrik Opini
Riau Pos, dengan masalahnya yakni penggunan piranti pronomina dan piranti
konjungsi yang terdapat dalam wacana
Opini Riau Pos, teori yang dipakai yaitu teori Hasan Alwi( 2003), metode yang
digunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitiannya menyimpulkan bahwa
penggunaan piranti pronomina kohesi gramatikal
rubrik Opini Riau Pos penggunaan piranti pronomina yang terdapat pada
rubrik Opini Riau Pos adalah penggunaan pronomina pesonal yang emngacu kepada
orang atau pronimona pertama ( aku-ku) pronomina yang dibicarakan atau
pronominal ketiga (ia,dia,beliau,-nya, dan mereka) sedangkan pada pronomina penunjuk
hanya terdapat ( ini dan itu), penggunaan piranti konjungsi pada rubrik Opini
Riau Pos adalah konjungsi koordinatif yang memiliki makna pemilihan(atau),
penyebab( sebab,dan krena), perlawanan ( tapi dan namun),
penjumlahan(dan,serta), lebih(bahkn), serta konjungsi subordinatif, yang
meliputi subordinatif syarat(jika),pengandaian( seandainya), tujuan( agar),
penjelasan(bahwa), dan pengakibatan(maka).
Penelitian
yang penulis lakukan mempunyai persamaan dalam bidang lingustik, khususnya
bagian sintaksis, sedangkan perbedaan terletak pada objek kajiannya yaitu
penulis mengkaji satuan gramatikal frase yang terdapat dalam judul
berita,sedangkan penulis sebelumnya mengkaji tentang pengguaan kohesi
gramatikal pada rubrik opini.
Manfat yang bisa diperoleh dari penelitian ini yaitu
(1) manfaat teoritis. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa judul berita
memiliki ketentuan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang benar. Selain
itu, penelitian ini juga menambah wawasan penulis serta pembaca tentang
penegtahuan sintaksis yang dapat meningkatkan kualitas keterampilan
barbahasa,serta pemikiran tentang cara pembuatan judul yang baik dan benar. (2) manfaat praktis.
Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan
pengetahuan tentang cara penulisan judl berita yang baik dan menarik yang mampu
menarik perhatian pembaca. (3) manfaat edukatif. Secara edukatif penelitian ini
bermafaat untuk memberikan masukan dan informasi mengenai ilmu jurnalistik dan
ilmu sintaksis yang diajarkan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Univerisitas Islam Riau karena penelitian ini ada kaitannya dengan mata kuliah
Praktek Jurnalistik, Berita, Bahasa Jurnalistik dan sintaksis.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui satuan gramatikal judul berita Koran
Riau Pos, seperti yang terdapat di dalamnya frase eksosentris dan frase
endosentrik. Tujuan penelitian ini bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, sangatlah penting supaya mengetahui satuan gramatikal judul berita
yang terdapat dalam koran Riau Pos.
1.6
Metode
dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1
Metode
Pengumpulan Data
Metode penelitian yang
terletak dalam pendekatan ini mengacu pada tiga sudut pandang/perspektif yaitu:
- Bila
dilihat dari sudut data, maka penelitian ini dapat dikategorikan penelitian
lapangan, karena data diperoleh langsung dari lapangan.
- Bila
dilihat dari tujuan penelitian, maka penelitian ini dikategorikan ke dalam
penelitian deskriptif, karena semua data yang diperoleh dianalisis dan di
interprestasikan dan dipaparkan sebagaimana adanya. Kegunaannya adalah supaya
memperjelas data yang telah disusun.
- Bila
dilihat dari pendekatannya, penelitian ini termasuk ke dalam pendekatan
kualitatif, karena data yang diperoleh dengan menggunakan prinsip-prinsip
kualitatif, tidak menggunakan teknik statistik.
1.6.2
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data,
penulis menggunakan teknik dokumentasi yang penulis lakukan adalah dengan
mengumpulkan seluruh surat kabar Riau Pos edisi 1-31 Maret 2011. Penulis hanya
mengumpulkan bagian teras utama berita, setelah itu penulis menulis judul
berita di dalam tabel yang termasuk ke dalam frase yang bisa dilihat pada
lampiran, kemudian penulis membuat kliping bisa dilihat pada lampiran,
kegunaannya supaya memperlancar mebganalisis data.
1.6.3
Teknik
Analisis Data
Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dalam penulisan ini maka diambil langkah-langkah analisis data
sebagai berikut:
-. Mengidentifikasi
frase yang terdapat di dalam judul berita koran Riau Pos edisi 1-31 Maret 2011.
- Mengklasifikasikan
frase yang ada di dalam judul berita koran Riau Pos edisi 31 Maret 2011.
- Menganalisis frase
yang terdapat di dalam judul berita yang sudah diklasifikasikan.
- Menginterpretasikan
data yang sudah dianalisis.
- Menarik kesimpulan
dari analisis yang dilakukan terhadap judul-judul berita yang terdapat pada
koran Riau Pos edisi 1-31 Maret 2011.
2.2 Analisis Data
2.2.1 Satuan Gramatikal Frase Eksosentrik dalam
Judul Berita
Menurut
teori Abdul Chaer Frase eksosentrik yang direktif adalah komponen pertamanya
berupa preposisi di, ke, dan dari, dari komponen keduanya berupa kata atau
kelompok kata, yang biasanya berkategori nomina. Penngunaan frase eksosentrik
pada judul berita koran Riau Pos edisi 1-31 Maret 2011 terlihat pada data
berikut:
Data
no 29 Ahad 13 Maret 2011
Demi
Kans Tantang Pascam
Prep N
V N
Data
diatas merupakan kontruksi frase eksosentrik direktif demi sebagai preposisi,
kans sebagai nominal, tantang sebagai verbal,pascam sebagai nominal. Data
diatas termaksu frase eksosentrik direktif yang menunjukkan komponen pertamanya
merupakan preposisi dan menjelaskan komponen yang berkategori nominal. Dalam
hal ini komponen demi sebagai preposisi menjelaskan komponen kans yang
berkategori nominal, sesuai dengan teori bahwa frase eksosentrik direktif
komponen pertamanya harus preposisi setelah itu baru diikuti kata
nominal,verbal dan ajektival.
2.2.2 Satuan Gramatikal
Frase Endosentrik Koordinatif
Menurut
teori Henry Guntur Tarigan frase koordinatif adalah gabungan dua kata atau
lebih frase yang bertipe nominal. Penggunaan frase koordinatif nominal pada
judul berita koran Riau Pos edisi 1-31 Maret 2011terlihat pada data berikut:
Data
no 76 Sabtu 26 Maret 2011
Terisolasi
di RS, Makan Nasi dan Kecap
V
Prep N V
N konj N
Data
diatas mmerupakan konstruksi frase endosentrik koordinatif. Terbentuk dari
terisolasi sebagai verbal, di sebagai preposisi, RS sebagai nominal, makan
sebagai verbal, nasi sebagai nominal, dan sebagai konjungsi, kecap sebagai
nominal. Frase tersebut tergolong frase endosentrik koordinatif nominal, karena
terdapat nominal yang lebih dari dua kata yang berhubungan oleh kata dan. Dalam
hal ini komponen nasi dan kecap yang berkategori nominal sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa frase koordinatif nominal gabungan dua kata yang bertipe
nominal, sehingga nominal yang menjadi inti frasenya dan dihubungkan dengan
kata penghubung.
BAB III SIMPULAN
Berdasarkan
uraian bab-bab sebelumnya, khususnya bab II yang menjelaskan tentang pengolahan
atau pembahasan analisis satuan gramatikal judul berita pada koran Riau Pos
edisi 1-31 Maret 2011.
Simpulan
yang diperoleh berdasarkan uraian-uraian pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa
satuan gramatikal yanng digunakan dalam pembentukan judul berita koran Riau Pos
edisi 1-31 Maret 2011, yaitu:
1. Frasa
Eksosentrik
a. Preposisi
(direktif) sebanyak 7 buah frase
2. Frasa
Endosentrik
a. Koordinatif
nominal sebanyak 3 buah frase
b. Koordinatif
verbal sebanyak 3 buah frase
c. Modifikatif
nominal sebanyak 65 frase
d. Modifikatif
verbal sebanyak 27 frase
e. Modifikatif
adjektiva sebanyak 2 buah frase
Jadi frase yang terdapat di dalam judul
berita sebanyak 107 buah frase.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar